Monday, November 26, 2007

Class Action untuk busway

Ada banyak Spanduk yang menunjukkan bahwa seolah-olah ada sebagian  penduduk
Jakarta yang berusaha menyetop pembangunan Busway, dan tentu saja disertai
semacam fitnah seolah-olah ada yang berusaha menggagalkan pembangunan
Busway. Sejak mula pembangunan Busway yang penuh kontroversi dan melanggar
Undang Undang Lingkungan hidup tak pernah ada yang memprotes. Hal ini
bukanlah berarti bahwa seluruh penduduk DKI mendukung pembangunan Busway
dengan segala cara dan pola , sebab ada beberapa hal yang merupakan
KESALAHAN atau merupakan KERUGIAN penduduk DKI karena kemacetan yang parah.
Jalur pembangunan Busway dari Blok M menuju Kota merupakan salah satu contoh
pembangunan Koridor yang berhasil dan contoh sangat baik dari Busway. Tetapi
pembangunan dikawasan Priok - Sunter - Kelapa Gading merupakan " kecelakaan
" dengan macetnya jalan pelabuhan tersebut. Pembangunan Koridor VIII yang
merupakan perpindahan rencana pembangunan yang semula melalui Jalan Ciputat
Raya, kemudian dipindahkan melalui Jalan Metro Pondok Indah kemungkinan
merupakan PENGRUSAKAN kawasan PI dan mungkin merupakan REKAYASA untuk
menimbulkan kebencian antara penduduk yang tak memiliki kendaraan bermotor
melawan penduduk PI yang disiarkan selalu dengan istilah "orang kaya " yang
tak membutuhkan angkutan masal. Padahal jelas sekali penduduk PI tak
semuanya orang kaya, tak semuanya mampu mengendarai kendaraan bermotor
karena banyak juga penduduk LANSIA atau pensiunan yang sangat jelas memiliki
POTENSI tak mampu mengendarai kendaraannya sendiri. Usia tua mengharuskan
penduduk lansia untuk berhenti menyetir sendiri, itulah yang akan dialami
oleh penduduk Lansia. Apakah bijaksana kalau selalu menyiarkan hal
bertentangan ? Apakah bijaksana kalau membuat Spanduk seolah-oleh kelompok
ini menentang Busway ? Menantang Busway atau menantang pola pembangunan yang
serampangan jelas merupakan hal berbeda. Melebarkan pemikiran negatip
merupakan cara menghalalkan pola membangunan yang serampangan dan
menghentikan protes. Hal inilah yang ditengarai oleh pengacara pembela
Masyarakat Peduli Lingkungan sebagai dugaan adanya penyelewengan dana
pembangunan Busway yang tak melalui tender yang layak dan benar. Dan ingat
dana pembangunan Busway yang jumlahnya Rp 2,700,000,000,000,- sangat rawan
untuk dikorupsi. Luar biasa banyaknya dan menimbulkan rangsangan
penyelewengan, apalagi bagi negara Indonesia yang sudah dikenal dengan
budaya korupsinya.


Aneh, kalau Gubernur selalu mendengungkan bahwa proyek Busway harus jalan
terus, seolah-olah selalu menekankan adanya pihak-pihak yang menginginkan
dihentikannya proyek Busway. Sebenarnya kalau ada warga memprotes, protes
ini sama sekali tak bertujuan menghentikan pembangunan Busway, yang diprotes
ialah :


Pelanggaran Hukum serta pengawuran pengerjaan proyek pembangunan koridor
yang menimbulkan kemacetan luar biasa diseluruh DKI .
Pembangunan seyogyanya dimulai dengan memperbaiki jalur yang merupakan
timbulnya kemacetan karena Bottle Neck, jadi pembangunan harus dimulai
dengan memperbaiki jalanan yang ditengarai akan merupakan Bottle Neck,
dengan menambah ruas bagian jalan tersebut berupa pelebaran jalan.
Dalam pembangunan Koridor sudah selayaknya dilakukan pembangunan yang teliti
dan rapi, jangan ada gundukan tanah-tanah galian yang memungkinkan
kecelakaan, seperti kecelakaan terpelesetnya pengendara sepeda motor yang
banyak terjadi karena licinnya jalanan dan menyebabkan kecelakaan pengendara
sepeda motor seperti kejadian di Metro Pondok Indah .
Cara pembangunan yang diprotes warga seyogyanya dihadapi dengan pemikiran
logis, bukan dengan mengerahkan pasukan Satpol PP yang penuh rekayasa
kekerasan, pembangunan koridor VIII diprotes karena dampak pelanggaran hukum
dan kemacetan yang luar biasa dan warga menghendaki dipindahkan ke jalur
semula, ialah Jalan Ciputat Raya: dan bukan isu yang selalu dikomporkan
seolah-olah menghentikan pembangunan Busway, ini menimbulkan salah
pengertian orang !
Mempelajari dengan teliti masalah lingkungan dan melakukan studi Amdal
dengan menyertakan pakar-pakar lingkungan hidup.
Meningkatkan management Transjakarta serta meningkatkan jumlah Bus sehingga
tak ada jedah tunggu yang lama bagi pengguna Busway. Memikirkan Feeder line
untuk kelancaran pengguna Busway serta mengurangi pola pengendara mobil dan
angkutan sehingga meninggikan tingkat kesuksesan Busway.
Melakukan studi pola masyarakat pengemudi kendaraan bermotor, misalnya
pengendara sepeda motor yang tingkat penggunanya sangat tinggi sebab
efisiensi dan murahnya beaya mengendarai sepeda motor, ingat : dengan 1
liter BBM sepeda motor mampu menempuh jarak 50 km , secara teoritis ! Pola
pengguna kendaraan pribadi serta pembuatan peraturan yang menguntungkan
semua pihak sambil mampu mengurangi penggunaan mobil pribadi.
Koridor VIII seyogyanya ditinjau lagi, sebab kebutuhan kapasitas jalan mau
tidak mau mengharuskan dilebarkan Jalan Ciputat Raya serta peningkatan kelas
ekonomi jalan tersebut, sehingga warga mampu memberdayakan ekonomi daerah
tersebut. Apalagi bagi pengguna Busway , dimana kebanyakan rakyat sekitar
Pondok Pinang, bukanlah rakyat pemilik kendaraan pribadi. Mereka sangat
diuntungkan dengan adanya fasilitas Busway.
Karena pembangunan sudah terlanjur, dianjurkan agar warga PI tak menghalangi
diselesaikan pembangunan Koridor VIII melalui Metro Pondok Indah, tetapi
protes ditujukan kearah adanya rencana dikemudian hari : pemindahan ke jalur
sesuai rencana semula ialah Jalan Ciputat Raya, sambil dengan besar hati
membantu kelancaran pembangunan di Jalan Metro untuk secepatnya digunakan
Busway , tanpa mengurangi keinginan agar nantinya jalur ini dipindahkan ke
rencana semula , ialah Jalan Ciputat Raya.
Warga Pondok Indah juga harus mempunyai kemauan membantu kelancaran lalu
lintas dikawasan Pondok Indah dengan berusaha memikirkan jalan keluar
mengatasi kemacetan luar biasa pengendara kendaraan bermotor, tanpa
mengorbankan keamanan penduduk sekitarnya.
Banyak hal harus dilakukan agar kelancaran lalu lintas serta kenyamanan
pengendara kendaraan bermotor yang lalu lintas dikawasan sekitar PI
dipikirkan tanpa mengorbankan kepentingan berbagai pihak.
Usulan memperlebar Jalan Ciputat Raya harus selalu dilakukan agar Pemda
mengerti bahwa maksud baik ini berjalan sesuai dengan keinginan semua warga
Pondok Pinang, dan jelas jalur ini akan membantu pengguna jalan dari kawasan
luar Jakarta atau kawasan Jakarta Selatan bagian luar menuju kawasan Jakarta
Barat, kawasan Jakarta Pusat dan kawasan Jakarta Selatan bagian dalam.
dengan ulasan ini ditegaskan bahwa penduduk DKI , tak terkecuali penduduk
Pondok Indah sangat mendukung pola angkutan masal termasuk Busway, tetapi
pola angkutan yang disesuaikan dengan kemampuan jalanan, kemampuan wilayah,
dan pembangunan jangka panjang, terutama pembangunan Subway yang memiliki
daya angkut luar biasa besarnya, Monorail yang juga daya angkutnya besar :
ini untuk jangka panjang merupakan keharusan. Angkutan Busway kemungkinan
besar tak selalu dapat diterapkan tanpa melebarkan jalanan serta adanya
keharusana menghilangkan Bottle Neck.
Masih banyak hal-hal yang harus dipikirkan bagi kelancaran kawasan Pondok
Pinang - Pondok Indah, misalnya pembangunan jalur perempatan bawah tanah,
kemungkinan pembangunan Fly Over dan Terowongan-terowongan yang mampu
memperlancar lalu lintas sekitarnya, perlebaran jalan-jalan tikus dikawasan
tersebut.

Sumber:
http://www.mail-archive.com/proletar@yahoogroups.com/msg37641.html

Friday, November 9, 2007

Welcome.

Apakah busway merupakan solusi untuk mengatasi kemacetan di jakarta yang sudah sangat parah?
luangkanlah sedikit waktu anda untuk membaca sedikit tulisan saya tentang busway,analisa dan fakta-fakta tentang busway yang di kumpulkan dari beragam sumber.
Mohon maaf apabila ada yang salah, Silahkan di koreksi dengan meninggalkan komen, dan bagi anda yang setuju maupun tidak setuju dengan saya, silahkan mengisi polling tentang busway yang telah tersedia.

Busway Bukan Solusi.

Apakah Busway adalah solusi untuk mengatasi kemacetan?


TransJakarta atau umum disebut Busway adalah sebuah sistem transportasi bus cepat di Jakarta, Indonesia. Sistem ini dimodelkan berdasarkan sistem Transmilenio yang sukses di Bogota, Kolombia.

- Dengan tujuan utamanya adalah mengurangi jumlah kendaraan pribadi pada jam-jam sibuk sehingga diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang sudah sangat Kronis di jakarta.
- Sekarang Busway malah menjadi sarana angkutan untuk masyarakat kelas menengah kebawah dan “Issue” kemacetan di Jakarta yang menjadi tujuan utamanya malah di nomor dua-kan.
- Mantan Gubernur DKI sempat bilang begini ketika warga pondok indah menolak pembangunan koridor busway di daerah mereka “saya akan memenangkan kelas menengah kebawah karena mereka butuh buswaynya..dan yang menolak pasti hanya kaum elit”…Apakah “kaum elit” bukan penduduk Jakarta? sehingga tidak harus didengarkan..?menurut undang-undang nomor 38 pasal 62 Masyarakat berhak :
- *a. memberi masukan kepada penyelenggara jalan dalam rangka pengaturan,pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan;

Sementara dia seakan-akan tidak peduli dengan suara masyarakat…apakah itu sifat seorang pemimpin? Menengah keatas atau menengah kebawah, semuanya adalah penduduk Jakarta..statusnya harusnya rata di mata seorang pemimpin..tidak ada bedanya .


Misc.Facts & Rumour

-Konon katanya Busway telah mengurangi 8% dari total penggunaan jumlah kendaraan pribadi,Namun Busway juga telah mengambil Jatah jalan sebesar 33% hingga 50% per koridornya
yang Artinya jumlah 8% belum mencukupi kuota yang dibutuhkan untuk membayar jatah jalan yang telah hilang,dengan kata lain sama sekali tidak mengatasi kemacetan.

-Berikut adalah statistik jumlah penduduk Jakarta sampai dengan 06/2007

Jumlah Penduduk Jakarta
Sampai Bulan 06/2007
adalah : 7.552.444 orang
Wilayah WNI WNA
Pusat 873.876 2.220
Utara 1.182.523 511
Barat 1.572.256 982
Selatan 1.739.958 602
Timur 2.159.373 228
K.Seribu 19.915 0
Total 7.547.901 4.543
(sumber : dinas kependudukan dan catatan sipil)

Dan masih ada sekitar 800.000 Penduduk yang tidak terdaftar, jadi kurang lebih Jakarta dihuni oleh 8.3 juta penduduk.
Sementara pengguna busway / hari hanyalah +- 35.000 pengguna saja untuk semua koridor.
(sumber : trans.jakarta.go.id)

-Jumlah kendaraan Pribadi di Jakarta mencapai 4.9+ Juta dengan masing-masing 2,8 juta kendaraan roda 2 , dan 2.2 Juta adalah kendaraan roda 4.
yang perharinya +-75% dari jumlah total kendaraan digunakan untuk beraktifitas yaitu 3.635.000 kendaraan / Hari,dimana angka ini sangat signifikan dibandingkan dengan jumlah pengguna busway /hari, dan jumlah kendaraan pribadi terus bertambah sebanyak 11% tiap tahunnya.

-Sementara itu di wilayah ibukota terdapat 86.995 angkutan umum yang terbagi atas 4.513 bus besar, 4.979 bus ukuran sedang dan 12.984 bus ukuran kecil.
(dijanjikan bahwa setelah Transjarta beroperasi,tidak akan ada lagi bus yang melewati jalur yang di lewati busway)
-Selain itu terdapat pula 14.360 bajaj, 143 kancil dan 1.096 unit Angkutan Pengganti Bemo
-Untuk armada taksi terdapat 24.251 unit, 16.926 mobil barang, 4.184 bus pariwisata dan 3.559 bus angkutan kota antar provinsi
-Dari jumlah itu yang menggunakan bahan bakar gas adalah 605 taksi, 250 bajaj, 36 bus kecil dan 248 Bus TransJakarta.
-hanya 248 Bus TiJe (2007) dan kurang lebih ada 12.000 (2007) bus lainnya yang beroperasi melewati jalur yang sama dengan TiJe..

* mari sedikit kita telaah sedikit informasi ini...
Busway telah merampas 33% hingga 50%+ Dari jumlah jalan umum yang tersedia yang artinya juga telah mengurangi jatah hak masyarakat sesuai dengan ketentuan undang-undang
nomor 38 pasal 62 tentang jalan.

-Jumlah rata-rata pengguna Busway sebanyak 35.000/Hari sangat tidak sebanding dengan jumlah rata-rata pengguna kendaraan pribadi dan sarana transportasi umum lainnya yang total rata-ratanya -+ mencapai 3.7 Juta / Harinya sementara jatah jalan yang digunakan Busway adalah sebesar 33%+ dimana 33% adalah jumlah yang sangat besar apabila digunakan oleh 3.7 juta kendaraan lainnya.

-Dulu sebelum ada Busway : 100% jalan berfungsi untuk 3.7 juta kendaraan pribadi dan umum.
-Sekarang setelah ada Busway : 66% Jalan berfungsi untuk 3.7 Juta kendaraan pribadi dan umum / harinya…Ibaratnya adalah jatah 33% kendaraan sebanyak 1.200.000 dilimpahkan ke sisa jalan yang hanya 66% = 66% jalan digunakan oleh 3.7 juta+1.2 juta = 4.8 juta kendaraan pribadi perharinya dibandingkan dengan busway = 33% hanya untuk 248 unit saja….simplenya :
66% untuk 4.8 juta kendaraan pribadi dan umum
33% untuk 248 busway…

• Hanya 4.5% penduduk Jakarta yang menggunakan busway perharinya.
• Sebanyak 44% penduduk Jakarta menggunakan Kendaraan pribadi perharinya.
• 36% Penduduk Jakarta Menggunakan kendaraan umum lainnya.
• 16% Penduduk Jakarta lainnya melakukan kegiatan di rumah/tanpa kendaraan.

Gubernur kita bapak Fauzi bowo berkata seperti ini..
“Kebutuhan warga harus di utamakan”..

Warga atau uang yang di utamakan?karena jelas..hanya 4.5% warga yang menggunakan jasa busway…saya rasa bukan angka yang signifikan untuk dijadikan satu “alasan”-nya diteruskannya proyek busway ini..yang jelas lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya…kerugian yang telah di akibatkan busway hingga 2007 telah mencapai 4.7 Trilyun..dan Total kerugian dari semua bidang yang di akibatkan kemacetan mencapai angka yang luar biasa..yaitu 43 trilyun yaitu dua kali APBD Jakarta 2007,kerugian ini disebabkan pemborosan BBM,waktu kerja,kerugian angkutan umum dan lainnya.

Dan pemerintah kita sadar akan hal ini…
Berikut salah satu kutipannya :
"Kalau belum mampu mengurangi kemacetan di Jakarta, kenapa harus dilanjutkan? ya kita harus tinjau ulang pembangunan sepuluh koridor itu," tandasnya.
Selain itu, Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Selamat Nurdin juga mengatakan, pihaknya tidak akan menyetujui program lanjutan pembangunan busway koridor XI-XV. Sebab, sampai saat ini pembangunan sepuluh koridor tersebut belum membuahkan hasil.
"Harus ditinjau ulang kebijakan busway itu, selama ini kan belum bisa menyelesaikan kemacetan. Itu program dipaksakan supaya Pemprov DKI kelihatan ada kerjanya. Kalau perlu kita stop pembangunan Koridor XI-XV," tukasnya. “
Terus siapa yang harus disalahkan? silahkan anda menilai sendiri…
Kalau saya pribadi,tentunya busway ini masih bisa di maksimalkan dan tetap pada tujuan semula..Bagaimana caranya?mungkin dengan di adakan kampanye penggunaan busway?Hilangkan/pindahkan jalur semua bus yang jalurnya sama dengan busway…tambahkan armada busway dengan range 1-2 menit/busway..buatlah halte busway senyaman dan seaman mungkin…saya rasa satu unit AC(air conditioner)/ halte tidak akan membuat rugi malah akan mendapatkan laba yang lebih besar..kenyaman dan keamanan = more customer and more customer means money..

Silahkan anda menilai sendiri
apabila ada yang salah mohon koreksinya.
dan silahkan Copy and paste dan sebarkan artikel ini apabila anda setuju dengan saya.

-Adjie-