Friday, November 9, 2007

Busway Bukan Solusi.

Apakah Busway adalah solusi untuk mengatasi kemacetan?


TransJakarta atau umum disebut Busway adalah sebuah sistem transportasi bus cepat di Jakarta, Indonesia. Sistem ini dimodelkan berdasarkan sistem Transmilenio yang sukses di Bogota, Kolombia.

- Dengan tujuan utamanya adalah mengurangi jumlah kendaraan pribadi pada jam-jam sibuk sehingga diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang sudah sangat Kronis di jakarta.
- Sekarang Busway malah menjadi sarana angkutan untuk masyarakat kelas menengah kebawah dan “Issue” kemacetan di Jakarta yang menjadi tujuan utamanya malah di nomor dua-kan.
- Mantan Gubernur DKI sempat bilang begini ketika warga pondok indah menolak pembangunan koridor busway di daerah mereka “saya akan memenangkan kelas menengah kebawah karena mereka butuh buswaynya..dan yang menolak pasti hanya kaum elit”…Apakah “kaum elit” bukan penduduk Jakarta? sehingga tidak harus didengarkan..?menurut undang-undang nomor 38 pasal 62 Masyarakat berhak :
- *a. memberi masukan kepada penyelenggara jalan dalam rangka pengaturan,pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan;

Sementara dia seakan-akan tidak peduli dengan suara masyarakat…apakah itu sifat seorang pemimpin? Menengah keatas atau menengah kebawah, semuanya adalah penduduk Jakarta..statusnya harusnya rata di mata seorang pemimpin..tidak ada bedanya .


Misc.Facts & Rumour

-Konon katanya Busway telah mengurangi 8% dari total penggunaan jumlah kendaraan pribadi,Namun Busway juga telah mengambil Jatah jalan sebesar 33% hingga 50% per koridornya
yang Artinya jumlah 8% belum mencukupi kuota yang dibutuhkan untuk membayar jatah jalan yang telah hilang,dengan kata lain sama sekali tidak mengatasi kemacetan.

-Berikut adalah statistik jumlah penduduk Jakarta sampai dengan 06/2007

Jumlah Penduduk Jakarta
Sampai Bulan 06/2007
adalah : 7.552.444 orang
Wilayah WNI WNA
Pusat 873.876 2.220
Utara 1.182.523 511
Barat 1.572.256 982
Selatan 1.739.958 602
Timur 2.159.373 228
K.Seribu 19.915 0
Total 7.547.901 4.543
(sumber : dinas kependudukan dan catatan sipil)

Dan masih ada sekitar 800.000 Penduduk yang tidak terdaftar, jadi kurang lebih Jakarta dihuni oleh 8.3 juta penduduk.
Sementara pengguna busway / hari hanyalah +- 35.000 pengguna saja untuk semua koridor.
(sumber : trans.jakarta.go.id)

-Jumlah kendaraan Pribadi di Jakarta mencapai 4.9+ Juta dengan masing-masing 2,8 juta kendaraan roda 2 , dan 2.2 Juta adalah kendaraan roda 4.
yang perharinya +-75% dari jumlah total kendaraan digunakan untuk beraktifitas yaitu 3.635.000 kendaraan / Hari,dimana angka ini sangat signifikan dibandingkan dengan jumlah pengguna busway /hari, dan jumlah kendaraan pribadi terus bertambah sebanyak 11% tiap tahunnya.

-Sementara itu di wilayah ibukota terdapat 86.995 angkutan umum yang terbagi atas 4.513 bus besar, 4.979 bus ukuran sedang dan 12.984 bus ukuran kecil.
(dijanjikan bahwa setelah Transjarta beroperasi,tidak akan ada lagi bus yang melewati jalur yang di lewati busway)
-Selain itu terdapat pula 14.360 bajaj, 143 kancil dan 1.096 unit Angkutan Pengganti Bemo
-Untuk armada taksi terdapat 24.251 unit, 16.926 mobil barang, 4.184 bus pariwisata dan 3.559 bus angkutan kota antar provinsi
-Dari jumlah itu yang menggunakan bahan bakar gas adalah 605 taksi, 250 bajaj, 36 bus kecil dan 248 Bus TransJakarta.
-hanya 248 Bus TiJe (2007) dan kurang lebih ada 12.000 (2007) bus lainnya yang beroperasi melewati jalur yang sama dengan TiJe..

* mari sedikit kita telaah sedikit informasi ini...
Busway telah merampas 33% hingga 50%+ Dari jumlah jalan umum yang tersedia yang artinya juga telah mengurangi jatah hak masyarakat sesuai dengan ketentuan undang-undang
nomor 38 pasal 62 tentang jalan.

-Jumlah rata-rata pengguna Busway sebanyak 35.000/Hari sangat tidak sebanding dengan jumlah rata-rata pengguna kendaraan pribadi dan sarana transportasi umum lainnya yang total rata-ratanya -+ mencapai 3.7 Juta / Harinya sementara jatah jalan yang digunakan Busway adalah sebesar 33%+ dimana 33% adalah jumlah yang sangat besar apabila digunakan oleh 3.7 juta kendaraan lainnya.

-Dulu sebelum ada Busway : 100% jalan berfungsi untuk 3.7 juta kendaraan pribadi dan umum.
-Sekarang setelah ada Busway : 66% Jalan berfungsi untuk 3.7 Juta kendaraan pribadi dan umum / harinya…Ibaratnya adalah jatah 33% kendaraan sebanyak 1.200.000 dilimpahkan ke sisa jalan yang hanya 66% = 66% jalan digunakan oleh 3.7 juta+1.2 juta = 4.8 juta kendaraan pribadi perharinya dibandingkan dengan busway = 33% hanya untuk 248 unit saja….simplenya :
66% untuk 4.8 juta kendaraan pribadi dan umum
33% untuk 248 busway…

• Hanya 4.5% penduduk Jakarta yang menggunakan busway perharinya.
• Sebanyak 44% penduduk Jakarta menggunakan Kendaraan pribadi perharinya.
• 36% Penduduk Jakarta Menggunakan kendaraan umum lainnya.
• 16% Penduduk Jakarta lainnya melakukan kegiatan di rumah/tanpa kendaraan.

Gubernur kita bapak Fauzi bowo berkata seperti ini..
“Kebutuhan warga harus di utamakan”..

Warga atau uang yang di utamakan?karena jelas..hanya 4.5% warga yang menggunakan jasa busway…saya rasa bukan angka yang signifikan untuk dijadikan satu “alasan”-nya diteruskannya proyek busway ini..yang jelas lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya…kerugian yang telah di akibatkan busway hingga 2007 telah mencapai 4.7 Trilyun..dan Total kerugian dari semua bidang yang di akibatkan kemacetan mencapai angka yang luar biasa..yaitu 43 trilyun yaitu dua kali APBD Jakarta 2007,kerugian ini disebabkan pemborosan BBM,waktu kerja,kerugian angkutan umum dan lainnya.

Dan pemerintah kita sadar akan hal ini…
Berikut salah satu kutipannya :
"Kalau belum mampu mengurangi kemacetan di Jakarta, kenapa harus dilanjutkan? ya kita harus tinjau ulang pembangunan sepuluh koridor itu," tandasnya.
Selain itu, Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Selamat Nurdin juga mengatakan, pihaknya tidak akan menyetujui program lanjutan pembangunan busway koridor XI-XV. Sebab, sampai saat ini pembangunan sepuluh koridor tersebut belum membuahkan hasil.
"Harus ditinjau ulang kebijakan busway itu, selama ini kan belum bisa menyelesaikan kemacetan. Itu program dipaksakan supaya Pemprov DKI kelihatan ada kerjanya. Kalau perlu kita stop pembangunan Koridor XI-XV," tukasnya. “
Terus siapa yang harus disalahkan? silahkan anda menilai sendiri…
Kalau saya pribadi,tentunya busway ini masih bisa di maksimalkan dan tetap pada tujuan semula..Bagaimana caranya?mungkin dengan di adakan kampanye penggunaan busway?Hilangkan/pindahkan jalur semua bus yang jalurnya sama dengan busway…tambahkan armada busway dengan range 1-2 menit/busway..buatlah halte busway senyaman dan seaman mungkin…saya rasa satu unit AC(air conditioner)/ halte tidak akan membuat rugi malah akan mendapatkan laba yang lebih besar..kenyaman dan keamanan = more customer and more customer means money..

Silahkan anda menilai sendiri
apabila ada yang salah mohon koreksinya.
dan silahkan Copy and paste dan sebarkan artikel ini apabila anda setuju dengan saya.

-Adjie-

1 comment:

Unknown said...

Yo alow ..
Ada sedikit kesalahan dalam argumentasi yang anda berikan ..
memang busway yang ada memakan 33% s/d 50% dari jalan, tapi gak semua jalan di jakarta dimakan ama busway, jadi gak bisa menganggap 3,7 jt pengguna jakarta semuanya melewati jalan yang dilewati busway, dan sekarang busway melayani sekian orang, tapi seandainya busway memakan 33% dari setiap jalan yang ada di jakarta, angkanya orang yang naek busway pasti naek.
Saya pribadi bukan pro busway, tapi lebih baek argumentasi yang anda berikan itu dihitung dari jumlah kendaraan yang melewati jalur-jalur busway mis sudirman, rasuna ato koridor-koridor lainnya x 33% dan dibandingkan dengan brapa orang memakai busway di koridor tersebut, pasti lebih kecil jumlahnya orang yang naek emang, tapi argumentasi yang benar harusnya begitu (menurut saya)
Dan busway secara umum membuat macet jakarta, tapi bagi saya pribadi malah lancar, terutama setelah koridor XIII - X dibangun (jalur saya pondok indah-mega kuningan) karena kendaraan stucknya di lebak bulus ^^